Rokok murah kini membanjiri pasar, hal ini membuat produk rokok murah laris manis. Bahkan mengancam rokok merek ternama dengan harga yang jauh lebih mahal.
Seorang pemilik warung di Kawasan Surabaya Hengki, mengatakan jika rokok merek ternama kini justru minim pembelinya. Sementara rokok murah, dengan berbagai merek baru dan nama-nama aneh justru diburu.
Bahkan terdapat rokok yang dijual mulai dari harga Rp10.000. Meski begitu rokok tersebut bukan rokok ilegal karena telah melewati proses bea dan cukai.
“Kalau rokok top itukan ada yang harganya Rp45.000, itu sudah sedikit yang beli, perputarannya juga lama. Tapi kalau rokok 12 ribuan seminggu bisa 4 slop saya jual, yang beli memang masyarakat kelas bawah,” kata Hengki (3/12/2025).
Sementara Boby, seorang pekerja bangunan di Bentiring, mengatakan tak peduli soal merek rokok dan iklan rokok yang kadang tidak masuk akal. Selagi murah ia menyebut akan dipilih agar bisa menekan biaya untuk merokok.
“Sebenarnya sadar kalau merokok nggak bagus untuk kesehatan, tapi saya juga sulit lepas dari candu rokok. Apalagi kerjaan nukang, kadang dikasih rokok sama tuan rumah, dari kawan, disitulah awalnya saya mulai nyandu rokok,” kata Boby.
Meski murah, namun ia tetap merokok dalam batasan normal. Sementara sesekali saat gajian ia membeli rokok terkenal dengan alasan penasaran dan ingin mencoba.
“Bagi kami rokok dan kopi tu ya bahan bakar kerja, tukang sama rokok seolah gak bisa lepas. Tapi kalau niat berhenti merokok, walaupun kini banyak rokok murah tetap ada, apalagi istri agak marah kalau saya ngerokok, mending beli ikan katanya,” ujar Boby lagi.
sumber: https://rri.co.id/bengkulu/daerah/1233967/rokok-murah-membanjiri-pasar-pemilik-warung-lebih-laris